Dear Future

April 07, 2017


Walaupun saya hobinya ketawa, bukan berarti saya nggak bisa serius. Diumur yang udah lewat 22 tahun, mama selalu bilang "waktu mama seumur kamu, anak mama udah dua. udah ngerantau jauh ke ibukota" sedangkan saya masih dengan nyamannya berada disamping orangtua saya.
Saya sendiri tipe orang yang akan mengusahakan apa yang saya inginkan, dan saya tipe orang yang nggak cepet nyerah. Tapi, saya gampang muak. Susah ngejelasinnya, tapi menurut saya nggak cepet nyerah dan muak itu beda. Kapan-kapan lah saya bahasnya.
Dan menjelang saya lulus (secepatnya), orangtua selalu kasih opsi saya mau ngapain kelak. Mau lanjut S2 dulu kah? Mau kerja dulu? Mau kursus masak? (oke, itu saya yang pengin) atau....
langsung menikah?
What? Dulu, setidaknya setahun yang lalu. Saya kira nikah itu enak. Menyempurnakan separuh agama, dan keindahan lainnya. Tapi setelah dipikir-pikir, mungkin bakal ada sisi nggak enaknya juga. Saya nggak maksa yang baca untuk punya sudut pandang yang sama dengan saya. Kalau menurut kalian nikah itu selalu positif, ya silakan. Saya ngeh setelah deep conversation sama temen saya. Yang bikin saya setuju adalah "lo yakin langsung klop sama orang yang baru lo kenal dalam hitungan bulan? Atau bahkan hari? Lo bakal tinggal satu atap sama dia, berbagi semua printilan hidup lo yang biasanya cuma orang terdekat lo yang tau, dan sekarang, those stanger trying to came into your life. You will wake up and see his face, everyday. Ngga bosen?"
Iya juga, ya? Tapi, tentu saya nggak nelan mentah-mentah semua perkataan temen saya dan coba debate opininya. Tapi, poin saya bukan itu. Saya baru sadar nggak semudah itu membuat sebuah keputusan setelah berkenalan dengan beberapa orang, dan ujung-ujungnya selalu berakhir dengan saya yang walk out duluan. Karena saya selalu nemuin apa yang saya nggak suka, dan nggak mempertimbangkan positifnya mereka. Apa ada yang salah dengan saya?
Setelah saya pikir-pikir, mungkin saya belum ketemu the right one aja. Karena orang yang tepat selalu hadir di saat yang tepat. Jangan keburu-buru sih, itu intinya.
Oke, saya mau ngampus dulu. Semoga bisa kembali dengan beberapa pemikiran yang baru dan diskusi hangat dengan teman-teman mungkin bisa membantu.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts